-neks7779neen-
Kala itu...
tersedan dalam derasnya air langit
tersesat dalam sengatan cintanya
pelukmu membuatku ada
meyakinkan alam aku...
selalu merangkak dalam kerapuhanku
Kala itu
karena kita selalu bersama
aku lupa dunia
bersama kita mengukir asa
dalam samudra kebencian
Kala itu
cinta aku seluas samudra
sayang aku tak kan pudar
aku dan kamu
meski terbentang waktu
meski berjuta jarak
selalu menggenggam langkah
selamanya....
-neks7779neen-
untukmu kawanku
dalam gelap dalam cahaya
menari diatas kerikil tajamnya
terima kasih kawan
tamparan lembutmu
menggenggam langkahku
bukan sebatas mimpi
dalam awan pendamba
terima kasih kawan
kasar cintamu
menuntun langkah hati
dalam keperkasaan Tuhan
seiring tarian kupu-kupu
termi kasih kawan
lengkingan jantungmu
menyeret ombak
kekalahanku
termi kasih kawan
untuk segala jalan kupu-kupu, untuk segala pedang kehidupan, menemani mimpiku dalam khayal semu
untuk segala kenangan dalam kepahitan yang tersisa, dalam cerita cinta kehidupan
terima kasih kawan....
untuk segala penantianmu dalam rangkakan langkahku
untuk segala penantianmu dalam patahan semangatku
untuk segala kehidupanmu yang tersisih egoku
terima kasih kawan...
memberi jalur indah bersama kupu-kupu
tunggu aku berlari di taman kupu-kupu
sejajar bersama langkah kupu-kupumu...
terima kasih kawan...
jangan kau pergi tinggalku sendiri....
-neks7779neen-
selamat datang wahai nabi...
selamat datang kekasih...
thala'al badru 'alaina
min tsani ya tilwada'
wajaba syukru 'alaina
mada'a lillahi daa'
rindu Muhammadku
Mencinta Nabi
karena aku bukan kenapa
sesosok mutiara penuh tanda tanya
hanya sebongkah sampah tak bermutu
terhirup diantara wewangian mutiara
bilakah kau tak bertepi
karena bukan engkau sesungguhnya!
alang-alang ditepianku...
menyisir kasar reruntuhku
menghalau angan ceritaku
menampar air kalbu
menggenggam kesetiaan
bersama hitam udara malam
titian tak berujung
secercah senyummu tanpa makna
meski mencoba memaknainya
hanya berharap
lilin mengirinya selalu
sesosok mutiara penuh tanda tanya
hanya sebongkah sampah tak bermutu
terhirup diantara wewangian mutiara
bilakah kau tak bertepi
karena bukan engkau sesungguhnya!
alang-alang ditepianku...
menyisir kasar reruntuhku
menghalau angan ceritaku
menampar air kalbu
menggenggam kesetiaan
bersama hitam udara malam
titian tak berujung
secercah senyummu tanpa makna
meski mencoba memaknainya
hanya berharap
lilin mengirinya selalu
